Menjadi sebuah cerita yang terluka, tanpa rasa, entah apa yang tersisa
Terbelenggu tuntuan tanpa tujuan, hanya sekedar kebutuhan
Bukan penyesalan, hanya keresahan yang terus terulang
Menggapai harapan perubahan, namun sadar bahwa percuma
Duduk, diam, menangis, sedih, lalu tersenyum menahan diri
Mengulang hari dengan kesadaran, kesyukuran dan kepasrahan diri
Kadang mengeluarkan emosi namun tetap tak berarti
dan hari tersisa dengan lelahnya diri tanpa bisa terganti
Waktu berjalan, memaksa jiwa raga bergelora
Walau semua sebenarnya sampai pada titik hampa
Sedang mencoba, setidaknya…
Selangkah, demi langkah, hanya sekedar berharap rasa berbeda
Karena menyerah telah menjadi darah
Seperti racun, ia menunggu waktunya kembali ke jantung.
Sekarang ini mungkin ungkapan
Berharap ada harapan…